“Mas, jauh gak kalau mau ke Taman Bungkul?” tanya saya pada suami yang waktu itu masih pengantin baru. Maklum, saya pendatang dari Makassar jadi wajar mencari-cari spot di Surabaya yang bisa menjadi tujuan jalan-jalan.
“Nggak. Kenapa? Mau ke sana?” ucapan suami yang sangat dinantikan karena memang mau banget lihat Taman Bungkul seperti apa.
“Tetapi, tak antar saja. Kalau mau foto-foto bawa tripod saja supaya gak merepotkan orang lain. Kalau sudah selesai, SMS nanti dijemput.”
Hmm… begitu deh kalau punya pasangan workaholic. Susah diminta waktunya jika tidak disampaikan jauh-jauh hari. Namun, kalau tidak seperti itu bakalan tidak kemana-mana dong saya.
“Iya, tidak apa-apa.”
Long short story, saya sampai di Taman Bungkul, tepatnya di area depan yang terdapat tulisan Taman Bungkul.
Awalnya saya cuma melihat ada area luas di bagian tengah yang dibuat melingkar. Selebihnya banyak pohon di pinggiran jalan trotoar area taman ini.
“Cuma gini aja tamannya?” gumam dalam hati. Lalu, saya SMS ke suami mengenai taman ini. Masa iya tak menemukan orang yang jual makanan atau minuman.
Ternyata, harus jalan mengelilingi taman ini untuk eksplor lebih banyak. Kalau cuma di depan saja ya memang akan cuma ada area trotoar di mana ada bangku taman yang ditata berjeda.
Berikut Pesona Taman Bungkul yang Menjadikannya Dikunjungi
Area Kuliner
Bagi pengunjung Taman Bungkul, di bagian belakang taman bisa menikmati ragam makanan dan minuman. Pernah sekali waktu saya menemani teman dari luar kota untuk menikmati kuliner khas Rawon Kalkulator.
Harganya lumayan juga tetapi untuk sebuah pengalaman tak terlupakan, merogoh saku agak dalam untuk menikmati sepiring Rawon tentu tidak masalah.
Keunikan tempat ini, pelayannya ketika menghitung jumlah yang harus dibayarkan tidak menggunakan alat bantu hitung tetapi bisa dengan cepat menghitung semuanya. Saya sempat ragu tetapi saat dihitung ulang eh cocok, haha.
Saking banyaknya yang suka dengan Rawon Kalkulator, tempat ini tidak pernah sepi. Bahkan harus sabar antri jika datang saat warung sedang ramai.
Apakah hanya ada Rawon? Oh, tentu tidak! Seperti saya bilang tadi bahwa ada banyak ragam makanan dan minuman di area kuliner ini. Jadi, kalau tidak mau Rawon, bisa pesan makanan lain seperti Lontong Balap, Tahu Tek, Bakso bahkan sesekali melihat penjaja kuliner Pecel Semanggi. Ini salah satu makanan khas legendaris karena keunikannya.
Playground
Bagi yang bawa anak-anak, namanya taman pasti sangat menyenangkan. Apalagi disediakan beberapa media bermain seperti ayunan, jungkat jungkit dan semisalnya. Ditambah lagi ada beberapa pengusaha mainan anak-anak menawarkan permainan seperti melukis di atas kanvas (gabus sih sebenarnya) dan aneka permainan lainnya.
Area bermain pasti sangat ramai pada saat weekend. Jadi, kalau selalu pusing dengan keramaian, jangan datang saat akhir pekan apalagi musim liburan.
Masjid
Saya baru tahu kalau di area Taman Bungkul ada masjid. Waktu itu ada buka puasa bersama setelah melakukan charity (bagi-bagi takjil) di pinggir jalan, depan taman persis, sehabis buka puasa bisa melakukan salat berjamaah di masjid tersebut.
Sayangnya untuk kebersihan masih perlu ada peningkatan dan berharap saat ini sudah benar-benar lebih baik. Terakhir salat di masjid tersebut sebelum pandemi pastinya.
Area Jogging Track
Setiap pagi meski bukan car free day, ada saja yang menjadikan area Taman Bungkul tempat untuk jogging. Pastinya nyaman karena berada di area terbuka hijau sambil berolahraga. Sehatnya dapat, refreshing-nya juga dapat.
Bangku Taman
Kalau bangku taman di beberapa tempat terlihat memang berbentuk kursi dengan bahan besi. Namun, di Taman Bungkul dibuat berbeda. Jadi, tidak akan bisa dipindahkan ke manapun kecuali ada perombakan atau renovasi konsep baru.

Amfiteater
Nah, ini nih yang saya bilang sebelumnya kalau ada spot yang dibuat melingkar. Ternyata sebutannya adalah amfiteater. Jadi, biasanya ada pertunjukan di spot ini. Pertunjukannya pun beragam, ada seni, musik dan kegiatan komunitas lainnya.
Skateboard Area
Banyak anak-anak muda yang memanfaatkannya untuk latihan. Kalau yang pernah saya lihat, ada anak-anak bersepeda yang menjadikannya juga sebagai area untuk berkeliling sepeda bahkan sesekali menjadikan area skateboard untuk dijadikan tantangan.
WiFi Gratis
Bagi warga Surabaya, keberadaan taman dengan fasilitas WiFi gratis itu anugerah. Makanya tidak dipungkiri mengapa banyak yang mau berkunjung ke taman ini. Lumayan bisa browsing lancar atau mungkin streaming sambil menikmati area hijau.
Hmm… awalnya saya bertanya-tanya mengapa Taman Bungkul ini begitu memesona. Ternyata tak hanya sekadar taman dan area terbuka hijau, taman ini juga punya nilai sejarah. Ya, di taman ini terdapat makam tokoh ulama terkenal bernama Sunan Bungkul.

Ya, namanya jalan-jalan di kota Pahlawan, kalau tidak ke tempat bersejarah tuh pasti akan sangat berbeda kesannya. Salah satunya ke Taman Bungkul yang pada tahun 2013 silam mendapat apresiasi yaitu The Asian Townscape Award dan diberikan oleh PBB.
Taman Bungkul jadi saksi bahwa Surabaya dianggap sebagai kota yang mampu mengelola sebuah area terbuka hijau. Tak hanya sebagai tempat bercengkrama dengan teman, kekasih atau keluarga, tetapi di taman ini bisa menjadi area untuk produktivitas berkarya bahkan interaksi sosial yang pastinya sehat.
Bagaimana Cara ke Taman Bungkul?
Tenang. Semua transportasi umum di Surabaya bisa menjangkau area Taman Bungkul karena memang letaknya di pusat kota. Cukup ke arah Jl. Taman Bungkul, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Namun, perlu diperhatikan bahwa mobil, motor atau transportasi umum lainnya tidak bisa berdiam lama di depan taman ini.
Kalau bawa kendaraan pribadi seperti motor atau mobil, bisa ke bagian samping taman dan di sana akan ada juru parkir yang akan mengarahkan dengan baik.
***
Well, jika mau janjian kopdar di Taman Bungkul, jangan lupa info ya. Sebaiknya sih pas Minggu saja karena bersamaan dengan car free day. Lumayan bisa ngobrol sambil mulut juga mengunyah aneka makanan yang dijajakan di sana, hehe.
Pelajarannya, jangan hanya melihat sesuatu dari luar ya, Mbak. Telusuri lebih dalam lagi, dan akan menemukan hal-hal yang menyenangkan hehehe.
Seperti Taman Bungkul Surabaya ini. Luarnya trotoar, tapi dalamnya lengkap. Ada penjual rawon yang sampai mengantre, playground, jogging track. Dan paling happy ada wifi gratis. Incaran saya ini hahaha.
Sekilas pas liat foto pertamanya mirip kayak taman hutan kota bekasi mbak. Plangnya persis banget, desainnya pun hampir sama, hahaha.
Tapi kehadiran taman seperti ini memang penting sih ya. At least bisa buat dipake jogging, walaupun pada akhirnya ya berakhir jajan-jajan cantik pulak. Tapi untuk Wifi gratis ini aku baru banget denger sih, kayaknya di Bekasi aja gak ada.
Aku pernah ke taman bungkul tapi kesana karena mo cobain rawon kalkulator aja dan kesana juga pas malam hari jadi gak bisa bener2memperhatikan area sekitar taman dan setelah baca ini baru ngeh kalo taman nya lumayan luas dan ada berbagai sarana prasarana yg lumayan lengkap juga ya mbaa
Ternyata ada sejarahnya tamannya dan Super lengkap ya itu taman bungkul, tahjub seh ada wifi gitu. Bener asyik menghabiskan waktu disana, sambil menikmati taman bisa santai berselancar internet. Bakal Mampir seh kalau ke Surabaya. Penasaran.
Seandainya saya dekat, langsung ngajak kopdar. Kita kulineran sambil ngeblog juga boleh, ada wifi kan yah?
Surabaya emang keren dan terkenal dengan taman-taman kotanya, beda sekali dengan Makassar yg taman kotanya hanya ada dua, yg satunya bahkan semakin dipersempit dengan adanya bangunan baru.
Ya Allah ternyata saya salah fokus saya bacanya Taman Bakul. Bakul dalam bahasa Jawa artinya “jualaa” sewaktu baca ke bawah dan menemukan banyak penjual makanan di sana saya pikir mungkin itu alasan dinamakan bakul ternyata Bungkul dan dari nama seorang tokoh agama.
Sebagai sebuah taman dari ulasan Kaka sepertinya bisa dikategorikan fasilitas di taman ini cukup lengkap ya. Pembedanya karena ada makan di dalamnya taman ini jadi punya nilai sejarah dan berbeda dari taman yang lain. Pantes kalau dapat penghargaan dari PBB 🙂
Lucu banget ada istilah rawon kalkulator, jadi kangen rawon saya.
Wah, aku udah lama banget gak ke Taman Bungkul, Mbak. Dulu pas zaman kuliah masih belum banyak yang jualan seingetku. Sekarang kalau jalan-jalan lebih sering ke arah selatan, hehe..
Btw kayaknya makin cantik nih Taman Bungkul. Dan semoga selalu cantik serta bermanfaat bagi masyarakat.
dari dulu pengen mampir turun ke taman bungkul, tapi selalu gagal, cuman sering dilewati aja
ternyata ga cuman sekedar taman ya mbak, ada masjid dan ada spot kuliner juga, lumayan juga
penasaran kesana kalau pas CFD gitu mbak, rame banget pasti
Kok ini taman selengkap itu mbak fasilitasnya? Wah wah, ada wifi pula dan kulineran. Ini sih yang pengen kerja dari mana aja, kek kita gituuhh bisa banget ke sana sambil jogging yak
dulu sering banget ke Taman Bungkul, sekarang udah nggak pernah wkwk
biasanya sering kalo CFD meski cuma lewat doang
seru Taman Bungkul kalo Minggu pagi. seger dan banyak makanan wkwkwk
aku baru tahu kalo ada wifinya
Paling suka nih aku kalau ada taman yang super duper komplit kayak gini fasilitasnya. Pastilah jadi tempat meeting point atau area meet up ciamik seperti yang mba infokan terkait bisa kulineran sambil ngobrol seru .
Kalau datang ke sebuah tempat memang baiknya ngecek dan keliling dulu. Habis itu jadi tau mau ngapain aja, bahkan ada fasilitas WiFi gratis mantap.
Wah, taman Bungkul ini lengkap ya fasilitasnya, terutama bisa jadi tempat warga berolahraga dan bersosialisasi, nggak banyak kota yang punya tempat publik gratis senyaman ini..
Ah Taman Bungkul ini menjadi salah satu taman kebanggaan Kota Surabaya ya mbak
Area luas dan banyak fasilitas pendukung yang memanjakan pengunjung
Di sini emang yang paling terkenal adalah Rawon Kalkulator ya
Aku bangga banget sama Surabaya yang selalu membuat perubahan ke arah yang lebih baik.
Nyaman banget main di Taman Bungkul di Surabaya yaah..
Dulu tuh pas belum cakep kayak gini, rasanya main ke Taman Bungkul cuma buat ngliatin orang haha hihi. Kalok sendirian, uda gengges ajaaa..
Sekarang, mau sendirian juga fain fain aja sih yaa.. ada banyak entertainingnyaa.. sembari kuliner seruu…
Wah fasilitasnya lengkap ya di Taman Bungkul ini. Sampai fasilitas playground, jogging track dan WiFi gratisnya pun ada jadi nyaman nih kalau mau melewati sore hari bareng anak-anak di taman ini.
Waktu ke SBY lihat wujud Taman Bungkul sdh jam 20.00 malam tapi walau malam terlihat asri ya tampak luarnya dan aku kepo kalau berkunjung pas pagi hari sambil olga pasti lebih asyik lagi, besok kalau ke SBY mampir lagi deh ke Taman Bungkul pas pagi hari
Kali pertama makan Rawon kalkulator pas ada mba Wawa dan mas Satto
Seingatku semua approved dgn rasanya.
mas Satto juga hepi banget main ama Safaraz.
Duh, ya ampun, jadi mupeng nge-Rawon lagi 🙂