Tips Mencegah Anak Tantrum di Minimarket
Jadi Ibu

Tips Mencegah Anak Tantrum di Minimarket

Tips Mencegah Anak Tantrum di Minimarket

Hi, Teman Bunda Belajar…

Pasti pernah dong merasakan anak tiba-tiba menangis karena saat menginginkan sesuatu tetapi sebagai orang tua kita ucapkan kata “No!”

Ya, saya pernah pernah berada di posisi itu beberapa kali dengan karakter anak yang berbeda. Bayangkan saja kalau bawa tiga anak dengan keinginan berbeda tetapi tidak diberi ijin membeli karena tidak termasuk dalam kebutuhan. Cuma sekadar pengen saja.

Hmm… beberapa bunda lain pasti akan membelikan karena mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

  • Terpaksa dibeli daripada malu dilihatin orang karena anak menangis, teriak atau mungkin sudah berguling-guling di lantai minimarket
  • Tetap beli dengan syarat yang harus diikuti oleh si anak
  • Tetap beli tetapi cari produk yang serupa dengan harga lebih rendah

Kalau saya pernah ada di ketiga kondisi di atas. Rasanya tuh ingin segera terbang dan menghilang dari minimarket. Namun, sebagai bunda yang setiap hari harus belajar bagaimana mengelola emosi dan pola pikir, maka anak-anak pun akhirnya memahami bahwa ada hal yang urgent butuh diperhatikan.

Nah, berikut beberapa tips mencegah anak tantrum di minimarket:

Lakukan Diskusi dan Perjanjian Dulu dari Rumah

Sebelum ke minimarket, anak-anak memang harus di-sounding dulu. Apa saja yang bisa dibeli dan apa saja yang tidak boleh. Orang tua harus menjelaskan alasan kedua pilihan tersebut. Kalau anak memberikan pertanyaan yang nadanya menyanggah atau tidak setuju, jangan dimarahi. Disampaikan saja bahwa alasannya demi untuk kebaikan mereka juga.

Kalau perlu disampaikan juga jumlah alokasi dana untuk ke minimarket. Kita bisa jujur sehingga anak-anak juga paham kondisi keuangan saat itu. Insya Allah mereka sangat paham dan biasanya lebih peka.

Pilih Satu yang Benar-Benar Butuh

Anak tidak akan tantrum jika diberikan pilihan. Selain itu, pilihan mereka juga harus kita ketahui alasannya. Jangan sampai kita melarang beli A tetapi tidak memberikan insight sehingga mereka jadi ragu pada orang tuanya sendiri.

Pilih yang benar-benar dibutuhkan dan bukan sekadar keinginan itu adalah cara kita juga mengajak anak berpikir lebih dalam. Mereka akan belajar memilih mana yang paling penting dari semua yang penting, setidaknya bagi mereka.

Berikan Batasan Maksimal Nominal Harga Produk

“Mbak, boleh belanja tetapi budget-nya tidak lebih dari 20 ribu.”

Itu contoh kalimat yang saya sampaikan ke anak paling besar sebelum masuk ke minimarket. Hal ini sangat membantu orang tua dalam memahamkan pada anak bahwa ada minimal batasan nominal agar mereka berpikir dan belajar memperhitungkan.

Bagaimana jika lewat dari batas nominal?

Biasanya kami akan memberikan konsekuensi, jatah uang jajan dipotong. Kalau tidak begitu, mereka harus menambah porsi aktivitas atau tugas rutin yang biasa dikerjakan di rumah. Misalnya tadinya cuma menyapu teras, ditambah dengan menyapu pekarangan.

***

Well, memanjakan anak memang biasanya menjadi bentuk cinta orang tua terhadap anaknya. Namun, manja yang masih dalam batas positif dan aman tidak mengapa. Jika sudah memaksa dan memanfaatkan situasi dan kondisi sehingga meminta seenaknya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *